BERAU, GlobalDetak -Putera tertua dari pasangan (alm) PYM. Sultan H.Adji Raden Muhammad Bachrul Hadie, SH. MBA dan Permaisuri Aryusniati Kesultanan Gunung Tabur, Adji Awang Idris dengan jiwa yang supel dan berwawasan budaya yang akan melanjuti penerus tahta selepas peninggalan mangkatnya sultan ke-9.
Sebagai putera pertama, Adji Awang Idris mengungkapkan bahwa sepeninggalan mangkat ayahandanya sultan setelah selepas 40 hari ini dilaksanakan rapat kerabat kesultanan, dirinya juga mengatakan akan melanjutkan apa yang telah dibangun oleh almarhum serta kesejahteraan kerabat-kerabat dikesultanan Gunung Tabur.
“Saya ikut apa yang menjadi keinginan ibunda, dan adik-adik yang telah berbesar hati mempercayakan dalam mempertahankan terah Sultan Raden Muhammad Ayueb dengan menjalankan adat budaya di kesultanan Gunung Tabur,” tutur Adji Awang Idris Jum’at malam (02/08/2024).
Selain itu, dirinya mengatakan siap menerima mandat dari bunda permaisuri untuk menjalankan amanah yang di berikan, dengan tidak ada perpecahan dan pengotakan dikalangan kekerabatan untuk mengutamakan musyawarah menuju kemufakatan.
Mengingat Adji Awang Idris juga mengungkapkan bahawa ayahandanya (alm) PYM. Sultan H.Adji Raden Muhammad Bahrul Hadie, SH. MBA hingga dinobatkan menjadi sultan atas kesepakatan kalangan kekerabatan di kesultanan, pada momentum kekerabatan yang baik tidak terpecah belah.
“Saya selaku anak tertua almarhum mengharapkan proses penetapan penerus tahta kesultanan ini dapat melalui proses musyawarah para tetua kerabat kesultanan untuk mencapai kata mufakat dalam menjaga tali silaturahmi kerabat tetap erat,”tuturnya.
Untuk itu, kedepan terkait aset-aset kesultanan paska Kemerdekaan Republik banyak dokumen-dokumen yang tidak terselamatkan, namun diakuinya akan terus menjaga dan merawat arsip maupun aset kesultanan yang ada saat ini.
(Tim Red)